26 Nov 2008

Dimana Hati Nurani Seorang ibu


Pagi ini aku nonton di Trans 7 kalau ga salah di salah satu acara " Cerita Pagi" namun sebelumnya pernah ada baca juga di koran NONSTOP tp aku lupa tanggal berapa,, tapi di cerita pagi diceritakan lebih detail.

aku tercengang.. setega itukah seorang ibu ?? apakah masih ada surga di kaki seorang ibu seperti itu??

membunuh anak kandung nya sendiri yang masih belum berdosa, masih 4 bulan.. masya allah.. sungguh teganya,,dimana perasaannya. memang di jaman sekarang ini bukan cerita yang pertama.. sudah banyak sekali kejadian2 spt ini. kenapa si ibu sampai gelap mata, mau melenyapkan nyawa darah daging nya sendiri. seberat apapun masalah yang dihadapi apa harus melenyapkan darah daging nya sendiri.

menurut cerita pagi.. si ibu membunuh anak kandung dalam rumah kosong yang tak jauh dari rumah nya.. kepergok sm warga setempat, tp si ibu berkelah sedang ribut dengan suami dan ingin tetep disini walaupun warga itu mengajak untuk istirahat di rumahnya, si ibu tetap tidak mau.. kurang jelas juga dengan cara apa si ibu membunuh anak nya. awalnya berita ini santer si anak di bunuh dengan di tenggakkan racun serangga. namun setelah di otopsi dalam tubuh anak itu tdk ada racun serangga bahkan si ibu yang mencoba membunuh diri untuk meminum racun serangga. hmm.. sayang nya tuh ibu ga mati juga ya... jadi skrg dia mesti mendekam di penjara. anak itu masih sangat kecil.. 4 bulan.. ya ampun salah apa anak itu.. kalaupun memang benci/ribut sama suami knp mesti anak yang menjadi korban..kenapa dalam keributan dalam rumah tangga selalu anak yang menjadi korban ke egoisan orang tua. yang seharusnya anak menjadi penolong pada akhir zaman apakah nanti anak itu akan tetap menjadi penolong walaupun nyawa dia habis di tangan ibu nya..?

apakah masih ada surga dibawah telapak kaki ibu? ibu yg sering menyiksa anaknya, apa masih pantas di sebut seorang ibu.. ??

ohh ibu,,, engkau yang seharusnya menjadi sandaran jiwa anakmu, mengapa kau bertindak sekejam itu.. anak adalah berkah yang dititipkan ALLAH, mengapa berkah ini kau lenyapkan..?teganya kau ibu...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar